Lukisan atau simbol-simbol yang terdapat di dinding-dinding gua
sepertinya adalah asal-usul bahasa tertulis. Pertama kali ditemukan di
Perancis dan kemudian ditemukan di berbagai belahan dunia. Kira-kira
pesan apa yang bisa kita tangkap dari lukisan atau simbol-simbol ini.
Seorang pengunjung melihat pada dinding-dinding Aula Besar Bulls, gua
Lascaux II, Dordogne, Perancis, yang memiliki lukisan-lukisan prasejarah
yang indah, sampai sekarang. Hanya baru-baru ini saja para peneliti
sudah mulai melihat, setengah lingkaran aneh squiggles, garis dan zigzag
yang mengelilingi mereka. Ini mungkin sebuah kunci untuk memahami
bentuk-bentuk awal komunikasi manusia.
Lukisan batu ini di Chobe Taman Nasional, Botswana, menggambarkan sebuah
eland, gajah dan kijang atau gemsbok. Namun, simbol-simbol yang
mengelilingi mereka yang mungkin memegang kunci untuk memahami
komunikasi manusia awal.
Garis zigzag tidak muncul sampai 20.000 tahun yang lalu dan 13.000 tahun
yang lalu telah menghilang. Bentuk mengular berbentuk sama ada dari
30.000 tahun yang lalu, tetapi juga menghilang dari sekitar 13.000 tahun
yang lalu. Simbol serupa telah ditemukan di Australia, Afrika Tengah,
Eropa, dan Selatan dan Amerika Utara.
Tangan ini dicat di dinding gua di Rio Pinturas, Argentina. Bentuk
tangan yang diciptakan dengan menekan seluruh atau sebagian dari tangan
terhadap permukaan, menggunakan cat atau tanah liat.
Meskipun terlihat jelas, simbol ini sangat mengherankan dan langka,
ditemukan hanya kurang dari 7 persen dari situs Perancis. Pertama kali
ditemukan di Chauvet, dan tampaknya telah menyebar ke berbagai daerah
hingga 13.000 tahun yang lalu sampai akhirnya tidak digunakan lagi.
Simbol ini juga terdapat di Australia dan Burma.
Simbol Tangan mendominasi mural di sebuah gua asli Australia,
menunjukkan seberapa jauh penyebaran simbol tersebut. Terdapat juga
simbol spiral di bagian atas atap. Simbol spiral ditemukan di hanya dua
situs Perancis, yang mengejutkan para peneliti karena ternyata motif
umum dalam budaya ini.
Meskipun langka di Perancis, fitur simbol spiral terdapat pula dalam
seni batuan di seluruh dunia, termasuk China, Afrika, Eropa dan Amerika
Selatan.
Lukisan-lukisan ini ditemukan di gua Lascaux II. Simbol berbentuk titik
seperti yang jelas terlihat tapi begitu juga yang berbentuk segi empat
(di sebelah kiri jangka titik). Simbol berbentuk segi empat ditemukan di
20 persen situs dan telah dihubungkan dengan situs di Afrika Selatan,
India dan Selatan dan Amerika Utara.
Simbol-simbol ini ditemukan di gua-gua di Rio Pinturas, Argentina.
Lingkaran terkonsentrasi di kiri bawah dianggap sebagai contoh-contoh
awal dari synecdoche (menggunakan bagian dari sesuatu untuk mewakili
keseluruhan), dan cara yang mewakili ide-ide simbolis daripada
realistis. Lingkaran serupa di tempat lain telah digunakan untuk
mewakili mata di lukisan kuda dan banteng.
Titik dan garis adalah beberapa simbol yang paling sering ditemukan.
Titik-titik dalam berbagai ukuran muncul di 42 persen dari situs
Perancis, termasuk yang satu ini di Chauvet. Garis-garis ditemukan di
lebih dari 70 persen situs dan muncul dari 30.000 tahun yang lalu sampai
10.000 tahun yang lalu.
Bagaimana dengan di indonesia?
Ternyata tidak kalah banyak juga lukisan atau simbol-simbol yang
ditemukan di Indonesia. Penemuan lukisan gua di Sulawesi Selatan untuk
pertama kalianya dilakukan oleh C.H.M. Heeren-Palm pada tahun 1950 di
Leang PattaE.
Di gua ini juga ditemukan cap-cap tangan dengan latar belakang cat
merah. Barangkali ini merupakan cap tangan kiri perempuan. Ada pun
cap-cap tangan tangan ini dibuat dengan cara merentangkan jari-jari
tangan itu di dinding gua kemudian ditaburi dengan cat merah.
Di gua tersebut juga ditemukan lukisan seekor babi rusa yang sedang
melompat dengan panah di bagian jantungnya. Barangkali lukisan semacam
ini dimaksudkan sebagai suatu harapan agar mereka berhasil berburu di
dalam hutan. Babi rusa tadi digambarkan dengan garis-garis horizontal
bewarna merah
Lukisan Anoa pada dinding Gua Sumpangbita, Pangkep, Sulawesi Selatan.
Di Maluku, penemu lukisan dinding gua adalah J. Roder pada tahun 1937,
walaupun mungkin masyarakat sekitar sudah mengenal sebelum Roder
menemukannya. Roder menemuan lukisan gua sebanyak 100 buah di Pulau
Seram, pada dinding karang di atas Sungai Tala. Lukisan yang ditemukan
berupa gambar-gambar rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari,
dan mata.
Selain ditemukan di Pulau Seram, di Maluku lukisan cadas juga ditemukan
di Kepulauan Kei, pada tebing batu karang dengan ketinggian 5-10 meter
dari atas permukaan laut. Lukisan-lukisan yang ditemukan di Kepulauan
Kei pada umumnya hanya berupa garis lurus saja, tetapi ada yang diberi
warna pada bagian dalamnya, khususnya untuk gambar manusia.
Kecuali manusia dengan berbagai adegan (menari, berperang, memegang
perisai, dan jongkok dengan kedua tangan terangkat), ada pula pola
topeng, burung, perahu, matahari, dan bentuk geometrik.
Gaya lukisan yang ditemukan mirip dengan lukisan yang ditemukan di Pulau
Seram, Papua Barat, dan Timor, bahkan lukisan di Australia bagian
selatan.
Orang yang dianggap mencatat lukisan prasejarah pertama kali di Papua
adalah Johannes Keyts (seorang pedagang) dalam perjalanan dari Banda ke
pantai Nuw Guinea pada tahun 1678. Ia melewati sebuah tebing karang di
tepi teluk Speelman yang dipenuhi oleh tengkorak, sebuah patung manusia,
dan berbagai lukisan pada dinding gua tersebut dengan warna merah
Terdapat di gua dan ceruk di Sulawesi Tenggra terdapat di Mentanduro, La
Kabori, Kolumbo, Toko, dan wa Bose, sedangkan ceruk-ceruknya adalah La
Sabo, Tangga Ara, La Nasrofa, dan Ida Malangi. Semua peninggalan ini
terdapat di sekitar kawasan perladangan Liabalano, Kampung Mabolu, Desa
Bolo, Kecamatan Kotobu.
Seni cadas yang paling menarik adalah Gua Tamrin dan Gua Ham karena
begitu banyak gambar di dalamnya. Gua Tamrin terletak di dekat sungai
Marang, memiliki sejumlah lukisan penari bertopeng yang menutupi seluruh
bagian kepalanya. Lukisan tersebut mirip dengan tarian adat yang masih
berlangsung pada beberapa suku di Papua.
Sementara itu, di Gua Ham ditemukan pola cap seperti penari, tapir, rusa
dan tumbuh-tumbuhan. Chazine berpendapat bahwa pola cap tangan yang di
jumpai di dalam gua tersebut merupakan yang paling banyak di dunia.
Lukisan dan simbol-simbol yang terdapat di gua-gua tersebut adalah
peninggalan sejarah yang sangat berharga. Sampai-sampai lukisan yang
terdapat di gua Lascaux, dibuatkan replikanya sehingga yang asli tetap
terjaga.
Sumber: http://forum.vivanews.com/sejarah/414167-misteri-simbol-pesan-di-zaman-batu.html
0 komentar:
Posting Komentar